← Back
Kalut
Matamu terpejam
Kepalamu adalah tempat berlarian pikiran
Semrawut kalang kabut
Hatimu gundah sibuk menata rasa
Mereka terbentur nelangsa
Enggan memberimu jeda
Di rongga dada
Nafasmu terengah
Berderu cepat berlomba dengan gelisah
Sia sia kau mencoba berdamai
Persetujuan tak menemukan tempatnya
Kau jatuh
Kedua kaki bertumpuh
Kau menangis tersedu
Menghasilkan isak yang sesak
Kau yakin sang kalbu akan segera meledak
Sesulit itu kau mengadu
Merayu agar segera usai
Agar semua sampai di titik, ini cukup.
Post a comment